Sampingan

Mata yang Indah


Ada ayat yg selalu kuingat setiap kali ‘titipan’ Allah kembali kepada-Nya. Entah itu pergi atau memang tiba saatnya untuk tidak ada lagi di sisi. Entah itu tiada jasadnya lagi atau jasadnya masih ada namun kenangannya harus mati.

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Ar-Rahman ayat 26-27

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

Semua yg ada di bumi itu akan binasa


وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَام

Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan

Ayat-ayat Allah itu terdapat dalam ayat Kauniyah dan Qauliyah. Ayat Qauliyah termaktub dalam Al Quran sebagaimana dalam surat ke 55 di atas. Sedang ayat Kauniyah terbaca pada alam semesta, seperti misalnya kita melihat indahnya ciptaan Allah. Melihat indahnya gunung yang menjulang, langit yang membentang dan laut yang biru serasi dengan pantai.

Bahkan ketika kamu melihat seseroang dengan baik akhlaknya, seorang yang berilmu, seorang yang memiliki sifat yang lembut, meneduhkan dan mendamaikan adalah bagian dari tanda-tanda-Nya. Bahwa Allah adalah Maha dari segalanya. Semua kekagumanmu pada seseorang, seharusnya bermuara dalam keimanan kepada-Nya.

Ini bukan tentang kisah dua sejoli yg memimpikan kehadiran kekasih hati. Bukan dong. Ini tentang kisah orang-orang yg tetap istiqomah di jalan kebaikan, setelah ujian yang menderanya hampir-hampir membuatnya tenggelam dalam kegelapan.

Hampir-hampir lentera itu padam. Kemudian ayat Allah hadir dalam kehidupannya, dan menambah keimanan pada dirinya.

Orang yg mudah tersentuh dengan ayat-ayat Al Quran sejatinya hatinya masih lembut. Kita selalu butuh di samping orang-orang seperti itu.

Sebab yang kamu cintai kelak akan binasa, maka genggamlah cinta itu karena Allah. Iringilah dia untuk sama-sama berjalan meraih ridho Allah.

Tiada mata yang lebih indah daripada mata yg menangis karena merindukan Dzat Allah namun teringat akan dosa-dosa sehingga merasa tak layak ada disana.

Sekalipun hati kita masih keras, menangislah. Jika tak bisa menangis karena dosa. Tangisilah diri karena tak bisa menangisi dosa.

Wallaahu A’lam