Tulus Tetap Tulus

Tulus Tetap Tulus

Pada benih-benih harapan yg sempat tertanam
Perlahan kemudian layu
Ia bertahan di antara histerisnya luka
Di bawah rindangnya asa yg tak bisa mengubah suratan
Sejenak merasa amat tak kuasa
Beruntung nya ia yang takwanya mendominasi jiwa
Yang tak takut kehilangan sebuah permata dunia
Yang tetap tulus memberi tanpa meminta kembali
Yang tetap ikhlas menerima tanpa sebersit dendam membara
Beruntungnya ia yg Tuhan beri rasa tenang
Hingga hati kecilnya berkata
“Keimanan tidak akan membuat dua orang yang saling mengasihi namun tak ditakdirkan bersama kemudian menjadi saling membenci.”

Engkaukah itu?

2 pemikiran pada “Tulus Tetap Tulus

Komentar ditutup.